Newest Post

Apresiasi Seni Musik Khas Jawa Tengah, Gamelan

| Senin, 13 Oktober 2014
Baca selengkapnya »
GAMELAN



Salah satu kekayaan budaya Indonesia yang sangat dan paling terkenal dalam bidang musik adlaah seni musik Gamelan. Jenis-jenisnya ada Gamelan Jawa, Gamelan Sunda, dan Gamelan Bali. Kali ini saya akan membahas tentang Gamelan Jawa.
Gamelan adalah seperangkat alat musik dengan nada pentatonis yang terdiri dari kendang, bonang, demung, saron, kenong dan kethuk, gong, kempul, gambang, rebab, dan siter. Berdasarkan bahasa jawa, gamel yang artinya “memukul/menabuh” dan “an” yang dijadikan sebagai kata benda.
Sejarah gamelan:
Awalnya alat musik gamelan dibuat berdasarkan relief yang ada di Candi Borobudur pada abad ke-8. Alat-alat musik gamelan yang ada di relief adalah kendang, suling bambu, kecapi, dan lonceng. Pada masa pengaruh budaya Hindu-Budha gamelan berkembang dan diperkenalkan ke masyarakat jawa di kerajaan Majapahit. Berdasarkan pada mitologi jawa, gamelan diciptakan oleh Sang Hyang Guru (Dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa) pada era Saka. Alat musik pertama yang Beliau buat adalah Gong yang berfungsi untuk memanggil para Dewa. Setelah, untuk menyampaikan pesan yang lebih khusus, Sang Hyang Guru menciptakan beberapa peralatan lain yaitu 2 gong sampai akhirnya terbentuklah seperangkat gamelan.
Fungsi utama gamelan:
       ·        Menigringi seni suara, tari, atraksi wayang
       ·        Di Keraton, saat acara resmi seperti pernikahan anggota keluarga Keraton, alunan musik gamelan sebagai pengiring acara tersebut.
       ·        Masyarakat Jawa pun menggunakan alunan musik gamelan ketika mengadakan presepsi pernikahan. Dan lain-lain
Perbedaan gamelan jawa, bali, dan sunda
       ·        Gamelan Jawa : memiliki nada yang sangat lembut
       ·        Gamelan Sunda: memiliki nada yang mendayu-dayu dan didominasi suara seruling.
       ·        Gamelan Bali : memiliki nada yang rancak/semangat
Perbedaan itu disebabkan karena pandangan hidup orang jawa pada umumnya yang selalu menghindari ekspresi yang meledak-ledak serta selalu berusaha mewujudkan toleransi antar sesama.
Alunan musik gamelan jawa di daerahnya disebut dengan “Karawitan”. Karawitan adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan alunan musik gamelan yang halus.
Alat-alat musik Gamelan Jawa:
1     1. Kendang

Kendang merupakan alat musik ritmis (tak bernada) yang berfungsi mengatur irama dan termasuk dalam kelompok “membranofon” yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput kulit atau bahan lainnya.
Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang dengan orang lain maka akan berbeda nuansanya dan suaranya.
         2. Rebab
Rebab muncul di tanah Jawa setelah zaman Islam sekitar abad ke-15—16, merupakan adaptasi dari alat gesek bangsa Arab yang dibawa oleh para penyebar Islam dari tanah Arab dan India. Rebab terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis.
        3. Balungan:
Yaitu alat musik gamelan jawa  yang berbentuk bilahan dengan enam atau tujuh bilah diletakkan pada bingkai kayu yang juga berfungsi sebagai resonator yang ditabuh dengan menggunakan tabuh dari kayu. Cara memainkannya yaitu tangan kanan mememagang pukulan lalu memukul salah satu bilahan setelah itu tangan kiri menyentuh bilahan yang dipukul tadi untuk menghilangakan getaran nada yang masih tersisa agar nada tidak “bertabrakan”. Teknik ini disebut memathet (kata dasar: pathet = pencet)
Menurut ukuran dan fungsinya, terdapat tiga jenis Balungan :
a.       Demung: Alat ini berukuran besar dan beroktaf tengah.

b.      Saron: Alat ini berukuran sedang dan beroktaf tinggi. Biasanya ada 2 saron tapi ada gamelan lain yang meggunakan lebih dari 2 saron.

c.       Peking : Berbentuk saron yang paling kecil dan beroktaf paling tinggi.

d.      Slenthem : beroktaf paling rendah dalam kelompok instrumen saron (balungan).

4.      Bonang

Alat musik ini terdiri dari  sepuluh sampai empat-belas gong- gong kecil berposisi horisontal yang disusun dalam dua deretan, diletakkan di atas tali yang direntangkan pada bingkai kayu. Pemain duduk di tengah-tengah pada sisi deretan gong beroktaf rendah, memegang tabuh berbentuk bulat panjang di setiap tangan.
5.      Kenong

Kenong merupakan unsur instrumen pencon gamelan yang paling gemuk, dibandingkan dengan kempul dan gong yang walaupun besar namun berbentuk pipih. Kenong menghasilkan suara yang rendang namun nyaring. Dalam gamelan, suara kenong mengisi sela-sela antara kempul.
6.      Kethuk

Bentuk nya mirip seperti Kenong
7.      Gambang

8.      Gender

Sama dengan Kendang, Gender ini kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa.
9.      Siter

Siter merupakan instrumen yang dimainkan dengan dipetik, terbuat dari kayu berbentuk kotak berongga yang berdawai. Cara memainkannya dengan ibu jari, sedangkan jari lain digunakan untuk menahan getaran ketika senar lain dipetik, ini biasanya merupakan ciri khas instrumen gamelan.
10.    Kempul

Kempul merupakan salah satu perangkat gamelan yang ditabuh, biasanya digantung menjadi satu perangkat dengan Gong (mirip dengan Gong tapi lebih kecil). Kempul menghasilkan suara yang lebih tinggi daripada Gong
11.     Gong

12.    Suling












Apresiasi Seni Musik Khas Jawa Tengah, Gamelan

Posted by : Unknown
Date :Senin, 13 Oktober 2014
With 0komentar

Apresiasi Seni Rupa Terapan Wayang Kulit

| Sabtu, 11 Oktober 2014
Baca selengkapnya »
Wayang Kulit




Wayang kulit berasal dari kata 'wewayangan' yang artinya bayangan dan kulit yang merupakan bahan utama dalam pembuatannya. Sesuai dengan keyataannya, pertunjukan wayang kulit menggunakan secarik kain yang disebut dengan kelir yang berfungsi sebagi pembatas antara penonton dan dalang. Penonton menyaksikan gerakan-gerakan wayang melalui bayangan pada kelir.



Ada 2 pendapat mengenai asal-usul wayang kulit. Yang pertama dari para ahli Indonesia dan sarjana-sarjana barat yang menyatakan wayang kulit berasal dari Indonesia khsusnya pulau jawa. Alasan mereka sangat kuat yaitu karena adanya Punokawan yang merupakan tokoh-tokoh asli Indonesia yang tidak ada di negara lain. Punokawan adalah sebuah keluarga yang ayahya adalah Semar dan anak-anaknya dalah Gareng, Petruk, dan Bagong. Mereka adalah tokoh terpenting dalam pewayangan jawa, tampil untuk membawakan cerita tentang kepahlawanan, kisah lelucon, dan filosofi jawa. Pendapat yang kedua dari ahli-ahli inggris yang mengatakan wayang berasal dari India yang dibawa bersama dengan ajaran Hindu.

Punokawan

Wayang Kulit diperkirakan pertama kali muncul pada zaman prabu Airlangga, raja Kahuripan JAwa Timurpada tahun 976-1012 M. 

Perkembangan wayang kulit juga dipengaruhi oleh penyebaran agama Islam yang disebarluaskan oleh salah satu dari Wali Songo. Beliau telah merubah bentuk dari wayang kulit yang tadinya persis seperti manusia hingga menjadi seperti sekarang. Yujuan Beliau adalah untuk menghilangkan unsur-unsur dari ajaran agama Hindu dan tidak amnghilangkan nilai seni dan budaya asli jawa.

Wayang kulit terbuat dari kulit sapi atau kerbau. Tokoh-tokoh wayang yang akan ditampilkan oleh dalang diletakkan di atas batang pisang yang disebut dengan debog. Tokoh wayang yang berkarakter jahat diletakkan di sebelah kiri dalang dan yang baik di sebelah kanan dalang.  Yang menjadi dalang harus bisa mengatur dan mengubah intonasi suaranya sesuai dengan karakter tiap-tiap tokoh wayang, kadang kala dalang juga harus bernyanyi untuk menghibur penonton. 



Pertunjukan wayang kulit berfungsi sebagai sarana hiburan, pendidikan, dakwah, dan pemahaman filsafat. Kisah yang diambil untuk pertunjukkan berasal dari kitab kuno, MAhabarata sdan Ramayana. Pertunjukkan diawali denagn "gunungan" yang melambangkan alam semesta.Adegan yang paling ditunggu para penonton adaah adegan "Goro-goro" yaitu adegan hiburan. Disinilah Punokawan muncul untuk menggibur penonton. Tak jarang dalang juga bercerita tentang berita terhangat dan kondisi masyarakat setempat.


Gunungan

Pada tanggal 7 November 2003, UNESCO menyatakan bahwa, wayang kulit merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. 

Jadi, rakyat-rakyat Indonesia yang baik, khususnya para pemuda pemudi wajib melestarikan budaya tradisional Indonesia. Bukan hanya tahu dan hanya mengakuinya saja, melainkan kita juga seharusnya berusaha semampu kita untuk melestarikannya. Jangan sampai seni tradisional yang sangat berharga ini diakui ataupun dicuri oleh negara lain. Terimakasih.

-Naziliati-

Apresiasi Seni Rupa Terapan Wayang Kulit

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 11 Oktober 2014
With 0komentar

Apresiasi Seni Tari Kelompok Khas Makassar, Tari Pakarena

|
Baca selengkapnya »



TARI PAKARENA




Kali ini saya akan memposting Apresiasi tentang tari tradisional berkelompok khas Makasar Sulawesi Selatan, Tari Pakarena. Postingan ini adalah tugas seni budaya kelompok 4 kelas x3 yang anggotanya adalah Naziliati, Rio Julian, Rizqa Nurul, Alfan Yusuf, Khoirul Bariyah, dan Siti Hanna.
Pengertian tari berkelompok
Tari Berkelompok adalah Adalah tarian yang disajikan oleh beberapa orang dari awal sampai akhir secara kompak dan harmonis. Setiap penari harus bisa menempatkan dirinya di dalam kelompoknya.

Tari Pakarena berasal dari Kabupaten Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam bahasa Gowa ‘pakarena’ berasal dari kata ‘karena’ yang memiliki arti ‘main’ sedangkan imbuhan ’pa’ berarti ’pelakunya
Tarian yang dimainkan oleh 4-7 orang penari perempuan ini pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata
Sejarah:
Menurut Munasih Nadjamuddin (seniman pakarena),tarian Pakarena berawal dari kisah mitos perpisahan penghuni boting langi (negeri kahyangan) dengan penghuni lino (bumi) zaman dulu.
Fungsi:
Selain untuk hiburan,tari pakarena Bagi masyarakat Goa dan Makassar, sudah menjadi bagian dari hidup dan cerminan ideologi. Tarian ini juga merupakan media penghubung antara mereka dengan Tuhan.
Makna dari gerakan tari Pakarena:
Tarian pakarena terbagi 12 bagian dan akan berlangsung satu hingga dua jam. Setiap gerakannya menyiratkan makna tertentu.
Mungkin ketika anda menyaksikannya,setiap gerakan itu hanyalah gerakan semata sebagai penanda tarian,namun sekarang Anda patut tahu bahwa di balik setiap gerakan tersirat makna, kisah, dan pesan untuk disampaikan.
Alat musik yang mengiringi tari Pakarena:
Dalam pementasannya, tarian ini selalu diiringi empat Gandrang atau gendang yang ditabuh bertalu-talu ditimpahi tiupan tuip-tuip atau seruling, para pasrak atau bambu belah dan gong yang dimainkan pemain musik pria yang biasanya berjumlah tujuh orang. Suara hentakan yang dihasilkan gendang menyiratkan watak pria Sulawesi Selatan yang keras



Gandrang ^^ 

Kostum dan perlengkapan dalam tari pakarena:
Mereka membalut keindahan gerakan tari Pakarena tersebut dalam kostum cerah berwarna merah, putih, hijau dan kuning.
Kostum lengkapnya tediri dari baju pahang (tenunan tangan), lipa ’sa’ be (sarung sutra khas Sulawesi Selatan), dan perhiasan-perhiasan berupa kalung, gelang dan hiasan sanggul, dan tidak boleh ketinggalan kipas berukuran besar.
Sebagai warga Indonesia yang baik, kita wajib untuk melestarikan budaya tradisonal Indonesia. Tidak cuma melestarikan budaya daerah kita sendiri. Melainkan "Seni Tradisional Indonesia". Mengapa harus? Harus karena seni yang kita miliki ini sangat bermakna dan sangat berharga. Tidak mudah bagi leluhur kita untuk mencipkatan suatu kesenian yang indah itu. Melestarikan =nya juga berguna bagi anak cucu kita nanti. Pastikan keturunan keturunan kita bisa melihat betapa kayanya Indonesia dalam hal budaya. Pastikan juga mereka sanggup untuk melestarikannya. Maka dari itu, agar hal itu dapat terwujud, marilah mengenal lebih dekat lagi budaya kita sendiri, lestarikan budaya kita sendiri, jagalah apa yang kita punya. 

-Naziliati-
















Apresiasi Seni Tari Kelompok Khas Makassar, Tari Pakarena

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Mahabarata Duryudhana

|
Baca selengkapnya »

Penjelasan Tokoh Duryudhana



Duryudana adalah putra sulung dari keseratus anak Dristrasta dan Dewi Ghandari. Sejak kecil dia sangat sombong dan menganggap dirinya yang paling kuat dari siapapun. Dia sangat ingin menjadi raja menggantikan ayahnya.
Duryudana sangat khawatir dia tidak bisa menjadi raja karena putra-putra pandu juga berhak atas kerajaan Hastinapura. Dia iri melihat keperkasaan Bima dan kesaktian Arjuna. Berkali-kali dia, Sangkuni, dan adik-adiknya mencelakai Pandawa. Misalnya, ketika para pangeran kerajaan itu masih muda, Duryudana yang jahat meracuni Bima, tapi Bima selamat. Rencana jahat Duryudana yang lainnya adalah mengirimkan Pandawa dan Kunti ke istana kayu dan berniat membakar mereka, tetapi rencana itu gagal lagi.
Duryudana dan adik-adiknya memang serakah dan haus akan kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan. Mereka sudah terseret ke lembah kehancuran karena terpengaruh oleh kata-kata Sangkuni, pamannya. Duryudana sangat keras kepala, dan hatinya sudah membatu. Kebenciannya kepada Pandawa yang sangat dalam dan tak berujung membawa kehancuran yang akan memakan banyak korban.
Walaupun kerajaan sudah dibagi dua untuk Pandawa dan Kaurawa. Hati Duryudana yang tidak pernah merasa puas itu tidak terima kemudian dia dan Sangkuni merencanakan sebuah permainan dadu yang licik. Yudistira kalah. Kemudian Duryudana menyuruh Pandawa dan Drupadi tinggal di hutan selama 12 tahun dan menyamar selama 1 tahun. Dristarasta sangat sedih melihat anaknya yang bermusuhan dengan Pandawa.
Para penasehat kerajaan, ayah, dan ibunya telah meminta Duryudana untuk berdamai dengan Pandawa agar perang tidak terjadi. Usaha mereka sia-sia, hatinya yang membatu dan kegengsian yang tinggi membuat Duryudana tidak meghiraukan apa yang akan terjadi jika perang tidak dapat dicegah.

Duryudana menemui ajalnya di perang Baratayuda. Dia mati ditangan Bima. 

Mahabarata Duryudhana

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Musics

|
Baca selengkapnya »


What makes me happy?

Saya pasti merasa sangat-sangat bahagia ketika saya bisa memainkan alat-alat musik yang ada di seluruh dunia. Sejak dulu sampai sekarang hobi saya adalah mendengarkan musik. Saya sangat ingin belajar bagaimana cara memainkan gitar,piano,biola,suling, gamelan dan lain-lain. Yaaaahh semoga kapan-kapan bisa belajar. 
Sebelum berangkat ke sekolah biasanya saya mendengarkan musik dulu, biar lebih semangat. Mendengarkan musik juga bisa membuat saya lebih rileks dan santai. 

Saya pernah membaca artikel tentang manfaat mendengarkan musik bagi kesehatan. Manfaat-manfaatnya adalah:

1.  Meningkatkan mood atau suasana hati

Memang benar adanya, musik bisa membuat perasaaan saya lebih baik. Semua jenis musik saya suka. Mulai dari musik pop, tradisi, dan lain-lain. 

2. Membantu lebih fokus

Tidak jarang saya mendengarkan musik ketika saya sedang belajar. Bagi saya itu memang membuat saya menjadi lebih fokus. Tapi bagi sebagian orang, belajar sambil mendengarkan musik memang menggangu.

3. Melepaskan Setress

Pokoknya yah, musik mempunyai banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Maka dari itu, sering-sering dengerin musik^^v


Musics

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Mahabarata Karna

|
Baca selengkapnya »

KARNA

Karna adalah putra sulung Dewi Kunti dan Batara Surya atau Dewa Matahari. Karna menurut bahasa Sanskreta berarti telinga. Karna terlahir lengkap dengan seperangkat senjata perang yang suci dan hiasan telinga yang indah berkilau seperti matahari. Kelak Karna menjadi senapati perang. Akan tetapi, Kunti menghanyutkannya ke sungai kemudian Karna dirawat oleh keluarga sais kereta. Ayah angkatnya bernama Adiratha dan ibu angkatnya beranama Rada. Karna adalah kesatria sakti yang mahir menggunakan segala macam senjata dan terkenal sangat dermawan.  Karna tahu rahasia semua senjata sakti dan keinginan terbesarnya adalah mertanding melawan Arjuna dan mengalahkannya. Dia diberi senjata sakti oleh Batara Indra karena kedermawanannya.
Karna menyamar menjadi brahmana dan berguru di Parasurama untuk mempelajari mantra agar dapat mempergunakan senjata terunggul yaitu Brahmastra. Karna mengaku bahwa dia berbohong dengan menyamar sebagai brahmana. Parasurama marah dan mengutuk pastu Karna, Brahmastra yang telah dia pelajari takkan bisa dia gunakan di saat yang menentukan hidup matinya. Karna takkan mampu mengingat mantra panggilan itu pada saat dia memerlukannya. Karna bersahabat dengan Duryudana, selama ini Karna dihidupi oleh anak-anak Dritarastra. Karna berutang budi pada mereka.
Duryudana dan Sangkuni telah merubah watak Karna menjadi sombong tapi dia tidak menyadari kesombongannya dan malah menuduh orang lain menyalahkan dirinya. Penilaiannya selalu diliputi oleh keangkuhannya.
Ketika perang, Karna tidak ingin berperang sebelum Bisma gugur. Kesatria tangguh itu menjadi  pemimpin pasukan Kaurawa. Pada akhirnya, Karna gugur karena Gandiwa sakti milik Arjuna.

Mahabarata Karna

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Mahabarata Krisna

| Rabu, 01 Oktober 2014
Baca selengkapnya »


Penjelasan Tokoh Krisna

     Krisna adalah putra dari Basudewa dan Dewaki. Krisna adalah raja dari kerajaan Dwaraka. Dia memimpin dengan adil dan bijaksana. Krisna mempunyai kakak yang bernama Baladewa atau Balarama. Nama lain Krisna adalah Janardana yang artinya dalah kesayangan manusia. Krisna adalah manusia setengah dewa, dia adalah penjelmaan Hyang Widhi yang membawa perdamaian, wujud aslinya yang suci dan agung. Ketika  Krisna memperlihatkan wujud aslinya di depan Raja Dristarasta, selama beberapa saat Dristarasta yang buta dapat melihat Krisna. Raja itu takjub kemudian menyembah Krisna dan berkata kepadanya bahwa setelah melihat Krisna dalam bentuk Wiswarupa, Dristarasta tidak ingin melihat apa-apa lagi. Seketika itu ia kembali buta seperti sediakala. Semua orang menghormatinya, mengagungkannya, dan menyayanginya. 
Krisna bersahabat dengan Pandawa, terutama Arjuna sekaligus menjadi penasehat bagi Pandawa. Krisna telah bersumpah di hadapan Drupadi untuk membantu Pandawa untuk mengalahkan Kaurawa. Sebelum terjadinya perang, Krisna sudah memperingatkan Duryudana untuk berdamai dengan Pandawa agar perang tidak terjadi. Duryudana tetap saja ingin berperang. Pandawa dan Kaurawa adalah saudaranya Krisna. Tindakan adil yang dilakukannya adalah tetap memihak Pandawa dan bersumpah tidak akan memegang senjata. Kemudian Krisna menjadi sais kereta Arjuna di perang.
 Menjadi sais kereta Arjuna, Krisna dengan setia mendampingi sahabatnya itu. Krisna selalu mengingatkan Arjuna agar tetap teguh pendirian, tidak boleh lengah, dan harus selalu bejiwa kesatria yang tangguh. Ketika Arjuna sedang bersedih, Krisnalah yang mengihiburnya dengan sabar, meyakinkan Arjuna bahwa kebahagiaan akan mereka dapatkan. 
Setelah perang berakhir dan Pandawa menang, Krisna kembali ke kerajaannya. Bangsa yadawa adalah bangsanya Krisna. Bangsa tersebut terkena kutuk pastu, mereka saling membunuh. Krisna sangat sedih menyaksikan bagaimana bangsanya memusnahkan diri mereka sendiri. Kemudian Krisna pergi kehutan untuk mengembara. Dihutan dia sudah menduga dirinya akan meninggal, Krisna merebahkan diri. Seorang pemburu bernama Jaras kebetulan lewat dekat tempat Krisna merebahkan diri. Jaras melepaskan anak panahnya, mengira Krisna seekor rusa yang sedang duduk untuk beristirahat. Anak panah itu tepat menembus kaki dan tubuh Krisna. Seketika itu juga Krisna alias Wasudewa menghembuskan napas terakhirnya.

Mahabarata Krisna

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 01 Oktober 2014
With 0komentar

Mahabarata Drupadi

| Senin, 22 September 2014
Baca selengkapnya »



Penjelsan Tokoh DRUPADI

Kali ini saya akan berbagi sama kalian tentang penjelasan tokoh wanita utama dalam kisah Mahabarata. Wanita ini bernama Drupadi. Oleh Pandawa, Drupadi biasa dipanggil Panchali. Dia adalah tokoh wanita kesukaan saya^^
Drupadi adalah putri Raja Drupada dari kerajaan Panchala. Kakaknya bernama Dristayumna. Pada suatu hari Raja Drupada dan Dristayumna mengadakan sayembara untuk mencari suami bagi Drupadi, putri yang terkenal cantik, bijaksana, anggun dan berbudi halus. Arjuna datang untuk mengikuti sayembara itu dan berhasil memenanginya. Drupadi takjub melihat ketangkasan Ajuna dalam memanah. Kemudian Arjuna membawanya ke Kunti. Kelima Pandawa menikahi Drupadi, itu mereka lakukan karena mereka telah bersumpah untuk membagi apa yang mereka punya. Drupadi mengerti dan menerimanya.
Drupadi adalah istri yang sangat setia kepada suami-suaminya. Pandawa sangat menyayanginya dan selalu melindunginya. Drupadi mempunyai beberapa putra dari kelima suaminya itu. Pratiwindya, putranya dari Yudistira. Strutasoma, putra Drupadi dari Bima. Strutakritti, putranya dari Ajuna. Satanika, dari Nakula. Dan putra dari Sadewa adalah Strukarman.
Ketika salah satu suaminya, Yudistira kalah dalam permainan dadu dan membuat Pandawa dan Drupadi kehilangan segalanya, Dursasana melecehkan Drupadi di depan umum dengan niat untuk menelanjangainya. Drupadi yang ketakutan kemudian membaca doa dan jatuh pingsan. Kejadian ajaib muncul, setiap kali dia melepas pakaian sang putri yang tak sadarkan diri itu, setiap kali pula muncul pakaian baru menutupi tubuhnya yang jelita. Dursasana terus melakukan pekerjaan hina itu. Pakaian Drupadi menumpuk seperti gunung, tetapi tubuhnya yang belum siuman tetap utuh dan berpakaian lengkap. Yang Kuasa telah melindungi Drupadi. Bima telah bersumpah dia tidak akan masuk surga sebelum dia membunuh dan menghisap darah Dursasana.
Drupadi sangat sedih, malu, dan marah karena dia telah dipermalukan di depan banyak orang. Dia mengadukan kesedihannya itu kepada Kresna dan Dristayumna. Lalu mereka bersumpah di hadapan Drupadi untuk membalaskan dendamnya.
Drupadi menyamar sebagai pelayan permaisuri Raja Wirata di negeri Matsya dan mengganti namanya menjadi Sairandri ketika Drupadi dan Pandawa menjalani masa penyamaran.
Putra-putra Drupadi dikenal sebagai kesatria yang tangguh. Tetapi mereka terbunuh karena kelicikan Aswattama. Dia membunuh putra-putra Drupadi ketika mereka sedang tertidur.
Putri yang sangat cabtik kebanggan PAndawa itu meninggal ketika dia dan Pandawa pergi ke gunung Himalaya untuk mencapai kediaman Batara Indra. Drupadi meninggal diurutan pertama. Dosanya adalah dia sangat mencintai Arjuna. Pada akgirnya Drupadi hidup bahagia dengan Pandawa di surga.

Mahabarata Drupadi

Posted by : Unknown
Date :Senin, 22 September 2014
With 0komentar

Mahabarata Sadewa

| Minggu, 21 September 2014
Baca selengkapnya »


Penjelasan Tokoh Sadewa

Sadewa adalah saudara kembarnya Nakula. Dia adalah putra bungsu Pandu. Dia lahir sebagai titisan Dewa Aswin. Sadewa sangat menyayangi saudara-saudaranya dan begitu juga sebaliknya, kakak-kakaknya selalu berusaha untuk melindungi Sadewa. Setiap kali Yudistira meminta pendapat dari para saudaranya, yang pertama dipilihnya untuk berpendapat adalah Sadewa. Karena Sadewalah yang paling muda.
Sadewa adalah seorang seniman yang punya pengetahuan yang mendalam tantang berbagai macam seni. Strukarman adalah putranya dari Drupadi. Ketika Pandawa dan Drupadi hidup dalam penyamaran, Sadewa menyamar sebagai gembala sapi dan mengganti amanya menjadi Trantipala.
Putra bungsu Pandu itu adalah kesatria muda yang sama tangguhnya seperti saudaranya. Pada perang Baratayuda, Sadewa pernah memimpin pasukan Pandawa, dia berperang dengan gagah berani. Sadewa melepaskan anak panahnya yang bermata pedang lalu menembus leher Sangkuni dan memenggal kepalanya. Sadewa berhasil membunuh musuhnya yang licik.


Pada saat Pandawa dan Drupadi pergi ke gunung Himalaya untuk mencapai kedamaian Batara Indra, Sadewa meninggal dengan urutan kedua. Dosanya adalah terlalu percya diri dan terlalu yakin akan kesaktiannya hingga meremehkan dewa-dewa dan orang lain. Pada akhirnya Sadewa hidup bahagia di surga bersama keluarganya.

Mahabarata Sadewa

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 21 September 2014
With 0komentar

Mahabarata Nakula

|
Baca selengkapnya »

Penjelasan Tokoh Nakula

Nakula adalah putra pertama Madri dan Pandu, dia lahir sebagai titisan Dewa Aswin yang kembar. Dia mempunyai saudara kembar yang bernama Sadewa. Meskipun berbeda ibu, Nakula tetap menyayangi kakak-kakaknya, dan selalu melindungi adiknya. Nakula berwajah tampan dan berkulit putih bersih bagaikan awan berarak, mata bagaikan bunga teratai, dadanya bidang dan lengannya ramping.
Nakula mempunyai anak dari Drupadi yang bernama Satanika. Ketika Pandawa dan Drupadi hidup dalam penyamaran, Nakula menyamar menjadi ahli tukang kuda dan mengganti namanya menjadi Dharmagranti. Sama seperti saudaranya yang lain, Nakula adalah kesatria yang tangguh yang bersenjatakan 2 pedang.
Ketika Pandawa dan Drupadi pergi ke gunung Himalaya untuk mencapai kedamainan Batara Indra, Nakula meninggal dengan urutan ketiga. Dosanya adalah memuja ketampanannya sendiri dan erasa bahwa keyakinan dan pendangannya yang paling besar. Pada akhirnya Nakula dan yang lainnya hidup bahagia di Surga

Mahabarata Nakula

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Mahabatara Yudistira

| Sabtu, 20 September 2014
Baca selengkapnya »


Penjelasan Tokoh Yudistira



Yudistira adalah putra sulung dari Pandu dan Dewi Kunti. Dia adalah titisan Batara Darma atau Dewa Keadilan dan Kematian. Arti dari namanya adalah yang teguh hati dan teguh iman di medan perang. Sama seperti ayahnya, Yudistira juga sangat bijaksana, sangat mementingkan keadilan, dan tidak mudah marah. Dia menyelesaikan masalahnya dengan cara musyawarah dan tidak mau ada pertikaian. Yudistira sangat sayang kepada saudara-saudaranya, dia selalu membimbing adik-adiknya dengan sabar, dan melindungi mereka.
Ketika para sepupunya menjahili dia dan adik-adiknya, Yudstira tidak mau membalasnya dan mencegah terjadinya perkelahian. Setelah dewasa, Yudistira menjadi raja negeri Amarta. Dia memimpin kerajaan itu dengan sangat baik sehingga rakyatnya hidup sejahtera dan makmur. Kekayaan kerajaannya juga berlimpah, rakyat sangat senang dipimpin oleh Raja Yudistira. Prawiwindhya adalah putranya dari Drupadi. Nama lain Yudistira adalah Dharmaputra, lalu diberi gelar sebagai Maharajadiraja. Kemakmuran yang diperoleh Pandawa membuat Duryudana iri dan ingin merebut segala sesuatu yang dimilikinya.
Yudistira terjebak oleh Duryudana pada permainan dadu, raja yang bijak itu telah mempertaruhkan kerajaannya juga saudara-saudaranya dan istrinya. Yudistira terpaksa tinggal dihutan bersama saudara dan istrinya. Dia menjalani cobaan itu dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Di hutan, Yudistira bertemu Batara Yama atau Dewa Kematian, menyakinkannya bahwa Pandawa akan menang melawan Kaurawa. Setelah hidup di hutan, Yudistira menyamar sebagai pelayan Raja Wirata dan mengubah namanya menjadi Sanyasin.
Yudistira menawarkan jalan damai dan sangat meninginkan penyelesaian tanpa perang kepada Duryudana, asalkan kerajaan Yudistira dikembalikan. Duryudana menolak untuk berdamai dengan Pandawa,  perang tetap harus terjadi. Pada perang Baratayuda, Yudistira berperang dengan tangguh layaknya kesatria sejati. Yudistira, kesatria yang dilahirkan dengan budi pekerti lembut ternyata bisa bertempur dengan garang.
Kemenangan telah diraih Pandawa, Yudistira akhirnya menjadi raja Hatinapura. Setelah bertahun-tahun menjadi raja, Yudistira memberikan tahtanya kepada Parikesit. Lalu dia bersama saudara dan Drupadi pergi ke gunung Himalaya untuk mencapai kedamaian Batara Indra, dia “dipanggil” paling akhir kerena dia memilikul tanggup jawab atas raga yang terakhir. Yudistira dan saudaranya akhirnya tinggal di surga dengan bahagia walaupun sebelumnya dia harus di uji keteguhan hatinya oleh Batara Indra.






Mahabatara Yudistira

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 20 September 2014
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲