Apresiasi Seni Tari Kelompok Khas Makassar, Tari Pakarena

| Sabtu, 11 Oktober 2014



TARI PAKARENA




Kali ini saya akan memposting Apresiasi tentang tari tradisional berkelompok khas Makasar Sulawesi Selatan, Tari Pakarena. Postingan ini adalah tugas seni budaya kelompok 4 kelas x3 yang anggotanya adalah Naziliati, Rio Julian, Rizqa Nurul, Alfan Yusuf, Khoirul Bariyah, dan Siti Hanna.
Pengertian tari berkelompok
Tari Berkelompok adalah Adalah tarian yang disajikan oleh beberapa orang dari awal sampai akhir secara kompak dan harmonis. Setiap penari harus bisa menempatkan dirinya di dalam kelompoknya.

Tari Pakarena berasal dari Kabupaten Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam bahasa Gowa ‘pakarena’ berasal dari kata ‘karena’ yang memiliki arti ‘main’ sedangkan imbuhan ’pa’ berarti ’pelakunya
Tarian yang dimainkan oleh 4-7 orang penari perempuan ini pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata
Sejarah:
Menurut Munasih Nadjamuddin (seniman pakarena),tarian Pakarena berawal dari kisah mitos perpisahan penghuni boting langi (negeri kahyangan) dengan penghuni lino (bumi) zaman dulu.
Fungsi:
Selain untuk hiburan,tari pakarena Bagi masyarakat Goa dan Makassar, sudah menjadi bagian dari hidup dan cerminan ideologi. Tarian ini juga merupakan media penghubung antara mereka dengan Tuhan.
Makna dari gerakan tari Pakarena:
Tarian pakarena terbagi 12 bagian dan akan berlangsung satu hingga dua jam. Setiap gerakannya menyiratkan makna tertentu.
Mungkin ketika anda menyaksikannya,setiap gerakan itu hanyalah gerakan semata sebagai penanda tarian,namun sekarang Anda patut tahu bahwa di balik setiap gerakan tersirat makna, kisah, dan pesan untuk disampaikan.
Alat musik yang mengiringi tari Pakarena:
Dalam pementasannya, tarian ini selalu diiringi empat Gandrang atau gendang yang ditabuh bertalu-talu ditimpahi tiupan tuip-tuip atau seruling, para pasrak atau bambu belah dan gong yang dimainkan pemain musik pria yang biasanya berjumlah tujuh orang. Suara hentakan yang dihasilkan gendang menyiratkan watak pria Sulawesi Selatan yang keras



Gandrang ^^ 

Kostum dan perlengkapan dalam tari pakarena:
Mereka membalut keindahan gerakan tari Pakarena tersebut dalam kostum cerah berwarna merah, putih, hijau dan kuning.
Kostum lengkapnya tediri dari baju pahang (tenunan tangan), lipa ’sa’ be (sarung sutra khas Sulawesi Selatan), dan perhiasan-perhiasan berupa kalung, gelang dan hiasan sanggul, dan tidak boleh ketinggalan kipas berukuran besar.
Sebagai warga Indonesia yang baik, kita wajib untuk melestarikan budaya tradisonal Indonesia. Tidak cuma melestarikan budaya daerah kita sendiri. Melainkan "Seni Tradisional Indonesia". Mengapa harus? Harus karena seni yang kita miliki ini sangat bermakna dan sangat berharga. Tidak mudah bagi leluhur kita untuk mencipkatan suatu kesenian yang indah itu. Melestarikan =nya juga berguna bagi anak cucu kita nanti. Pastikan keturunan keturunan kita bisa melihat betapa kayanya Indonesia dalam hal budaya. Pastikan juga mereka sanggup untuk melestarikannya. Maka dari itu, agar hal itu dapat terwujud, marilah mengenal lebih dekat lagi budaya kita sendiri, lestarikan budaya kita sendiri, jagalah apa yang kita punya. 

-Naziliati-
















0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲