Mahabarata Karna

| Sabtu, 11 Oktober 2014

KARNA

Karna adalah putra sulung Dewi Kunti dan Batara Surya atau Dewa Matahari. Karna menurut bahasa Sanskreta berarti telinga. Karna terlahir lengkap dengan seperangkat senjata perang yang suci dan hiasan telinga yang indah berkilau seperti matahari. Kelak Karna menjadi senapati perang. Akan tetapi, Kunti menghanyutkannya ke sungai kemudian Karna dirawat oleh keluarga sais kereta. Ayah angkatnya bernama Adiratha dan ibu angkatnya beranama Rada. Karna adalah kesatria sakti yang mahir menggunakan segala macam senjata dan terkenal sangat dermawan.  Karna tahu rahasia semua senjata sakti dan keinginan terbesarnya adalah mertanding melawan Arjuna dan mengalahkannya. Dia diberi senjata sakti oleh Batara Indra karena kedermawanannya.
Karna menyamar menjadi brahmana dan berguru di Parasurama untuk mempelajari mantra agar dapat mempergunakan senjata terunggul yaitu Brahmastra. Karna mengaku bahwa dia berbohong dengan menyamar sebagai brahmana. Parasurama marah dan mengutuk pastu Karna, Brahmastra yang telah dia pelajari takkan bisa dia gunakan di saat yang menentukan hidup matinya. Karna takkan mampu mengingat mantra panggilan itu pada saat dia memerlukannya. Karna bersahabat dengan Duryudana, selama ini Karna dihidupi oleh anak-anak Dritarastra. Karna berutang budi pada mereka.
Duryudana dan Sangkuni telah merubah watak Karna menjadi sombong tapi dia tidak menyadari kesombongannya dan malah menuduh orang lain menyalahkan dirinya. Penilaiannya selalu diliputi oleh keangkuhannya.
Ketika perang, Karna tidak ingin berperang sebelum Bisma gugur. Kesatria tangguh itu menjadi  pemimpin pasukan Kaurawa. Pada akhirnya, Karna gugur karena Gandiwa sakti milik Arjuna.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲