Newest Post

Contoh Perangkat Pembelajaran (Prota, Promes, Silabus, RPP dan LK) Matematika Kelas 8 Semester II Materi Statistika

| Senin, 04 Juni 2018
Baca selengkapnya »



Asalammualaikum Wr. WB.
Sehubungan dengan adanya pengumpulan tugas UAS mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Matematika dengan Dosen Pengampu Ibu Etika Khaerunnisa,M.Pd, kami mahasiswa-mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Semester IV kelas B telah membuat beberapa bentuk perangkat pembelajaran yang terdiri dari Program Tahunan, Program Semester, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, serta Lembar Kerja Siswa yang sudah kami gabungkan menjadi satu folder dan dapat diunduh pada link dibawah ini :


Adapun keterangan pembagian materi statistika kelas 8 semester II adalah sebagai berikut :
1. Sa'diah Iqrima Dewi (Mean)
2. Arum Widya Safitri (Median dan Modus)
3. Naziliati (Jangkauan)
4. Naufal Rizqullah (Kuartil)
5. Gina Nur Islami (Jangkauan Interkuartil)
6. Fatimah Rahmawati (Simpangan Kuartil)


Terimakasih :)

Apresiasi Seni Musik Khas Jawa Tengah, Gamelan

| Senin, 13 Oktober 2014
Baca selengkapnya »
GAMELAN



Salah satu kekayaan budaya Indonesia yang sangat dan paling terkenal dalam bidang musik adlaah seni musik Gamelan. Jenis-jenisnya ada Gamelan Jawa, Gamelan Sunda, dan Gamelan Bali. Kali ini saya akan membahas tentang Gamelan Jawa.
Gamelan adalah seperangkat alat musik dengan nada pentatonis yang terdiri dari kendang, bonang, demung, saron, kenong dan kethuk, gong, kempul, gambang, rebab, dan siter. Berdasarkan bahasa jawa, gamel yang artinya “memukul/menabuh” dan “an” yang dijadikan sebagai kata benda.
Sejarah gamelan:
Awalnya alat musik gamelan dibuat berdasarkan relief yang ada di Candi Borobudur pada abad ke-8. Alat-alat musik gamelan yang ada di relief adalah kendang, suling bambu, kecapi, dan lonceng. Pada masa pengaruh budaya Hindu-Budha gamelan berkembang dan diperkenalkan ke masyarakat jawa di kerajaan Majapahit. Berdasarkan pada mitologi jawa, gamelan diciptakan oleh Sang Hyang Guru (Dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa) pada era Saka. Alat musik pertama yang Beliau buat adalah Gong yang berfungsi untuk memanggil para Dewa. Setelah, untuk menyampaikan pesan yang lebih khusus, Sang Hyang Guru menciptakan beberapa peralatan lain yaitu 2 gong sampai akhirnya terbentuklah seperangkat gamelan.
Fungsi utama gamelan:
       ·        Menigringi seni suara, tari, atraksi wayang
       ·        Di Keraton, saat acara resmi seperti pernikahan anggota keluarga Keraton, alunan musik gamelan sebagai pengiring acara tersebut.
       ·        Masyarakat Jawa pun menggunakan alunan musik gamelan ketika mengadakan presepsi pernikahan. Dan lain-lain
Perbedaan gamelan jawa, bali, dan sunda
       ·        Gamelan Jawa : memiliki nada yang sangat lembut
       ·        Gamelan Sunda: memiliki nada yang mendayu-dayu dan didominasi suara seruling.
       ·        Gamelan Bali : memiliki nada yang rancak/semangat
Perbedaan itu disebabkan karena pandangan hidup orang jawa pada umumnya yang selalu menghindari ekspresi yang meledak-ledak serta selalu berusaha mewujudkan toleransi antar sesama.
Alunan musik gamelan jawa di daerahnya disebut dengan “Karawitan”. Karawitan adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan alunan musik gamelan yang halus.
Alat-alat musik Gamelan Jawa:
1     1. Kendang

Kendang merupakan alat musik ritmis (tak bernada) yang berfungsi mengatur irama dan termasuk dalam kelompok “membranofon” yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput kulit atau bahan lainnya.
Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang dengan orang lain maka akan berbeda nuansanya dan suaranya.
         2. Rebab
Rebab muncul di tanah Jawa setelah zaman Islam sekitar abad ke-15—16, merupakan adaptasi dari alat gesek bangsa Arab yang dibawa oleh para penyebar Islam dari tanah Arab dan India. Rebab terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis.
        3. Balungan:
Yaitu alat musik gamelan jawa  yang berbentuk bilahan dengan enam atau tujuh bilah diletakkan pada bingkai kayu yang juga berfungsi sebagai resonator yang ditabuh dengan menggunakan tabuh dari kayu. Cara memainkannya yaitu tangan kanan mememagang pukulan lalu memukul salah satu bilahan setelah itu tangan kiri menyentuh bilahan yang dipukul tadi untuk menghilangakan getaran nada yang masih tersisa agar nada tidak “bertabrakan”. Teknik ini disebut memathet (kata dasar: pathet = pencet)
Menurut ukuran dan fungsinya, terdapat tiga jenis Balungan :
a.       Demung: Alat ini berukuran besar dan beroktaf tengah.

b.      Saron: Alat ini berukuran sedang dan beroktaf tinggi. Biasanya ada 2 saron tapi ada gamelan lain yang meggunakan lebih dari 2 saron.

c.       Peking : Berbentuk saron yang paling kecil dan beroktaf paling tinggi.

d.      Slenthem : beroktaf paling rendah dalam kelompok instrumen saron (balungan).

4.      Bonang

Alat musik ini terdiri dari  sepuluh sampai empat-belas gong- gong kecil berposisi horisontal yang disusun dalam dua deretan, diletakkan di atas tali yang direntangkan pada bingkai kayu. Pemain duduk di tengah-tengah pada sisi deretan gong beroktaf rendah, memegang tabuh berbentuk bulat panjang di setiap tangan.
5.      Kenong

Kenong merupakan unsur instrumen pencon gamelan yang paling gemuk, dibandingkan dengan kempul dan gong yang walaupun besar namun berbentuk pipih. Kenong menghasilkan suara yang rendang namun nyaring. Dalam gamelan, suara kenong mengisi sela-sela antara kempul.
6.      Kethuk

Bentuk nya mirip seperti Kenong
7.      Gambang

8.      Gender

Sama dengan Kendang, Gender ini kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa.
9.      Siter

Siter merupakan instrumen yang dimainkan dengan dipetik, terbuat dari kayu berbentuk kotak berongga yang berdawai. Cara memainkannya dengan ibu jari, sedangkan jari lain digunakan untuk menahan getaran ketika senar lain dipetik, ini biasanya merupakan ciri khas instrumen gamelan.
10.    Kempul

Kempul merupakan salah satu perangkat gamelan yang ditabuh, biasanya digantung menjadi satu perangkat dengan Gong (mirip dengan Gong tapi lebih kecil). Kempul menghasilkan suara yang lebih tinggi daripada Gong
11.     Gong

12.    Suling












Apresiasi Seni Musik Khas Jawa Tengah, Gamelan

Posted by : Unknown
Date :Senin, 13 Oktober 2014
With 0komentar

Apresiasi Seni Rupa Terapan Wayang Kulit

| Sabtu, 11 Oktober 2014
Baca selengkapnya »
Wayang Kulit




Wayang kulit berasal dari kata 'wewayangan' yang artinya bayangan dan kulit yang merupakan bahan utama dalam pembuatannya. Sesuai dengan keyataannya, pertunjukan wayang kulit menggunakan secarik kain yang disebut dengan kelir yang berfungsi sebagi pembatas antara penonton dan dalang. Penonton menyaksikan gerakan-gerakan wayang melalui bayangan pada kelir.



Ada 2 pendapat mengenai asal-usul wayang kulit. Yang pertama dari para ahli Indonesia dan sarjana-sarjana barat yang menyatakan wayang kulit berasal dari Indonesia khsusnya pulau jawa. Alasan mereka sangat kuat yaitu karena adanya Punokawan yang merupakan tokoh-tokoh asli Indonesia yang tidak ada di negara lain. Punokawan adalah sebuah keluarga yang ayahya adalah Semar dan anak-anaknya dalah Gareng, Petruk, dan Bagong. Mereka adalah tokoh terpenting dalam pewayangan jawa, tampil untuk membawakan cerita tentang kepahlawanan, kisah lelucon, dan filosofi jawa. Pendapat yang kedua dari ahli-ahli inggris yang mengatakan wayang berasal dari India yang dibawa bersama dengan ajaran Hindu.

Punokawan

Wayang Kulit diperkirakan pertama kali muncul pada zaman prabu Airlangga, raja Kahuripan JAwa Timurpada tahun 976-1012 M. 

Perkembangan wayang kulit juga dipengaruhi oleh penyebaran agama Islam yang disebarluaskan oleh salah satu dari Wali Songo. Beliau telah merubah bentuk dari wayang kulit yang tadinya persis seperti manusia hingga menjadi seperti sekarang. Yujuan Beliau adalah untuk menghilangkan unsur-unsur dari ajaran agama Hindu dan tidak amnghilangkan nilai seni dan budaya asli jawa.

Wayang kulit terbuat dari kulit sapi atau kerbau. Tokoh-tokoh wayang yang akan ditampilkan oleh dalang diletakkan di atas batang pisang yang disebut dengan debog. Tokoh wayang yang berkarakter jahat diletakkan di sebelah kiri dalang dan yang baik di sebelah kanan dalang.  Yang menjadi dalang harus bisa mengatur dan mengubah intonasi suaranya sesuai dengan karakter tiap-tiap tokoh wayang, kadang kala dalang juga harus bernyanyi untuk menghibur penonton. 



Pertunjukan wayang kulit berfungsi sebagai sarana hiburan, pendidikan, dakwah, dan pemahaman filsafat. Kisah yang diambil untuk pertunjukkan berasal dari kitab kuno, MAhabarata sdan Ramayana. Pertunjukkan diawali denagn "gunungan" yang melambangkan alam semesta.Adegan yang paling ditunggu para penonton adaah adegan "Goro-goro" yaitu adegan hiburan. Disinilah Punokawan muncul untuk menggibur penonton. Tak jarang dalang juga bercerita tentang berita terhangat dan kondisi masyarakat setempat.


Gunungan

Pada tanggal 7 November 2003, UNESCO menyatakan bahwa, wayang kulit merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. 

Jadi, rakyat-rakyat Indonesia yang baik, khususnya para pemuda pemudi wajib melestarikan budaya tradisional Indonesia. Bukan hanya tahu dan hanya mengakuinya saja, melainkan kita juga seharusnya berusaha semampu kita untuk melestarikannya. Jangan sampai seni tradisional yang sangat berharga ini diakui ataupun dicuri oleh negara lain. Terimakasih.

-Naziliati-

Apresiasi Seni Rupa Terapan Wayang Kulit

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 11 Oktober 2014
With 0komentar

Apresiasi Seni Tari Kelompok Khas Makassar, Tari Pakarena

|
Baca selengkapnya »



TARI PAKARENA




Kali ini saya akan memposting Apresiasi tentang tari tradisional berkelompok khas Makasar Sulawesi Selatan, Tari Pakarena. Postingan ini adalah tugas seni budaya kelompok 4 kelas x3 yang anggotanya adalah Naziliati, Rio Julian, Rizqa Nurul, Alfan Yusuf, Khoirul Bariyah, dan Siti Hanna.
Pengertian tari berkelompok
Tari Berkelompok adalah Adalah tarian yang disajikan oleh beberapa orang dari awal sampai akhir secara kompak dan harmonis. Setiap penari harus bisa menempatkan dirinya di dalam kelompoknya.

Tari Pakarena berasal dari Kabupaten Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam bahasa Gowa ‘pakarena’ berasal dari kata ‘karena’ yang memiliki arti ‘main’ sedangkan imbuhan ’pa’ berarti ’pelakunya
Tarian yang dimainkan oleh 4-7 orang penari perempuan ini pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata
Sejarah:
Menurut Munasih Nadjamuddin (seniman pakarena),tarian Pakarena berawal dari kisah mitos perpisahan penghuni boting langi (negeri kahyangan) dengan penghuni lino (bumi) zaman dulu.
Fungsi:
Selain untuk hiburan,tari pakarena Bagi masyarakat Goa dan Makassar, sudah menjadi bagian dari hidup dan cerminan ideologi. Tarian ini juga merupakan media penghubung antara mereka dengan Tuhan.
Makna dari gerakan tari Pakarena:
Tarian pakarena terbagi 12 bagian dan akan berlangsung satu hingga dua jam. Setiap gerakannya menyiratkan makna tertentu.
Mungkin ketika anda menyaksikannya,setiap gerakan itu hanyalah gerakan semata sebagai penanda tarian,namun sekarang Anda patut tahu bahwa di balik setiap gerakan tersirat makna, kisah, dan pesan untuk disampaikan.
Alat musik yang mengiringi tari Pakarena:
Dalam pementasannya, tarian ini selalu diiringi empat Gandrang atau gendang yang ditabuh bertalu-talu ditimpahi tiupan tuip-tuip atau seruling, para pasrak atau bambu belah dan gong yang dimainkan pemain musik pria yang biasanya berjumlah tujuh orang. Suara hentakan yang dihasilkan gendang menyiratkan watak pria Sulawesi Selatan yang keras



Gandrang ^^ 

Kostum dan perlengkapan dalam tari pakarena:
Mereka membalut keindahan gerakan tari Pakarena tersebut dalam kostum cerah berwarna merah, putih, hijau dan kuning.
Kostum lengkapnya tediri dari baju pahang (tenunan tangan), lipa ’sa’ be (sarung sutra khas Sulawesi Selatan), dan perhiasan-perhiasan berupa kalung, gelang dan hiasan sanggul, dan tidak boleh ketinggalan kipas berukuran besar.
Sebagai warga Indonesia yang baik, kita wajib untuk melestarikan budaya tradisonal Indonesia. Tidak cuma melestarikan budaya daerah kita sendiri. Melainkan "Seni Tradisional Indonesia". Mengapa harus? Harus karena seni yang kita miliki ini sangat bermakna dan sangat berharga. Tidak mudah bagi leluhur kita untuk mencipkatan suatu kesenian yang indah itu. Melestarikan =nya juga berguna bagi anak cucu kita nanti. Pastikan keturunan keturunan kita bisa melihat betapa kayanya Indonesia dalam hal budaya. Pastikan juga mereka sanggup untuk melestarikannya. Maka dari itu, agar hal itu dapat terwujud, marilah mengenal lebih dekat lagi budaya kita sendiri, lestarikan budaya kita sendiri, jagalah apa yang kita punya. 

-Naziliati-
















Apresiasi Seni Tari Kelompok Khas Makassar, Tari Pakarena

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Mahabarata Duryudhana

|
Baca selengkapnya »

Penjelasan Tokoh Duryudhana



Duryudana adalah putra sulung dari keseratus anak Dristrasta dan Dewi Ghandari. Sejak kecil dia sangat sombong dan menganggap dirinya yang paling kuat dari siapapun. Dia sangat ingin menjadi raja menggantikan ayahnya.
Duryudana sangat khawatir dia tidak bisa menjadi raja karena putra-putra pandu juga berhak atas kerajaan Hastinapura. Dia iri melihat keperkasaan Bima dan kesaktian Arjuna. Berkali-kali dia, Sangkuni, dan adik-adiknya mencelakai Pandawa. Misalnya, ketika para pangeran kerajaan itu masih muda, Duryudana yang jahat meracuni Bima, tapi Bima selamat. Rencana jahat Duryudana yang lainnya adalah mengirimkan Pandawa dan Kunti ke istana kayu dan berniat membakar mereka, tetapi rencana itu gagal lagi.
Duryudana dan adik-adiknya memang serakah dan haus akan kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan. Mereka sudah terseret ke lembah kehancuran karena terpengaruh oleh kata-kata Sangkuni, pamannya. Duryudana sangat keras kepala, dan hatinya sudah membatu. Kebenciannya kepada Pandawa yang sangat dalam dan tak berujung membawa kehancuran yang akan memakan banyak korban.
Walaupun kerajaan sudah dibagi dua untuk Pandawa dan Kaurawa. Hati Duryudana yang tidak pernah merasa puas itu tidak terima kemudian dia dan Sangkuni merencanakan sebuah permainan dadu yang licik. Yudistira kalah. Kemudian Duryudana menyuruh Pandawa dan Drupadi tinggal di hutan selama 12 tahun dan menyamar selama 1 tahun. Dristarasta sangat sedih melihat anaknya yang bermusuhan dengan Pandawa.
Para penasehat kerajaan, ayah, dan ibunya telah meminta Duryudana untuk berdamai dengan Pandawa agar perang tidak terjadi. Usaha mereka sia-sia, hatinya yang membatu dan kegengsian yang tinggi membuat Duryudana tidak meghiraukan apa yang akan terjadi jika perang tidak dapat dicegah.

Duryudana menemui ajalnya di perang Baratayuda. Dia mati ditangan Bima. 

Mahabarata Duryudhana

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar
Prev
▲Top▲