Mahabarata Arjuna

| Sabtu, 20 September 2014


Penjelasan Tokoh Arjuna

Arjuna merupakan putra ketiga dari Pandu dan Dewi Kunti. Arjuna lahir sebagai titisan Batara Indra atau Dewa Guruh dan Halilintar. Arti dari namanya adalah cemerlang, putih bersih bagaikan perak. Dia disegani sebagai penjelmaan sifat-sifat pemberani, budi yang luhur, dermawan, lembut hati, ramah, dan berwatak kesatria yang gagah dalam membela kebenaran dan kehormatan. Arjuna sangat mahir menggunakan segala macam senjata, terutama sangat mahir dalam mengolah busur panahnya dan terampil olah bela diri. Ketika Kaurawa dan Pandawa belajar di Mahaguru Drona, Arjunalah yang paling pintar memanah. Arjuna juga sangat cerdas dan memiliki pandangan jauh kedepan. Dia adalah kesatria yang gagah berani, tangguh, tidak mudah terpengaruh, sangat menyayangi saudara-saurdaranya, keluarganya, terutama ibunya. Duryudana iri melihat kesaktian Arjuna.
Ketika Pandawa dan Kunti pergi ke negeri Panchala masih dalam penyamaran mereka sebagai brahmana. Arjuna mengikuti sayembara yang memperebutkan Drupadi, putri dari Raja Drupada. Arjuna berhasil memenangkan sayembara tersebut. Drupadi dinikahkan oleh kelima Pandawa karena mereka sudah bersumpah akan membagi apa yang mereka punya.
Arjuna adalah pahlawan yang selalu menang di medan pertempuran. Dia mempunyai senjata pemberian langsung dari Batara Indra, ayah dewanya ketika sedang melaksanakan pengasingan di hutan. Senjata yang sakti itu biasa disebut “Gandiwa Arjuna” atau busur panah Arjuna. Senjata itulah yang akan digunakannya dalam pertempuran Baratayuda
Selain Drupadi, Arjuna mempunyai istri yang bernama Subadra dan Srikandi. Anak Arjuna dari Subadra adalah Abimanyu. Ketika Pandawa dan Drupadi hidup dalam penyamaran selama 1 tahun, Arjuna menyamar menjadi perempuan pelayan dan guru tari dan mengubah namanya menjadi Brihannala.
Pada perang Baratayuda, Arjuna berperang dengan tangkas dan tangguh. Dia berperang dengan sais kereta kudanya, Kresna. Perang Baratayuda Arjuna berhasil membunuh Karna yang juga terkenal handal dalam memanah. Arjuna juga membunuh Bisma dengan panah sakti itu.
Ketika Pandawa dan Drupadi pergi ke gunung Himalaya untuk mencapai kedamaian Batara Indra, Arjuna meninggal dengan urutan keempat. Dosa Arjuna adalah terlalu yakin akan kemampuannya untuk menghancurkan semua musuhnya. Pada akhirnya Arjuna dan para saudaranya tinggal di surga.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲