Penjelasan Tokoh Arjuna
Arjuna merupakan putra
ketiga dari Pandu dan Dewi Kunti. Arjuna lahir sebagai titisan Batara Indra
atau Dewa Guruh dan Halilintar. Arti dari namanya adalah cemerlang, putih
bersih bagaikan perak. Dia disegani sebagai penjelmaan sifat-sifat pemberani,
budi yang luhur, dermawan, lembut hati, ramah, dan berwatak kesatria yang gagah
dalam membela kebenaran dan kehormatan. Arjuna sangat mahir menggunakan segala
macam senjata, terutama sangat mahir dalam mengolah busur panahnya dan terampil
olah bela diri. Ketika Kaurawa dan Pandawa belajar di Mahaguru Drona, Arjunalah
yang paling pintar memanah. Arjuna juga sangat cerdas dan memiliki pandangan
jauh kedepan. Dia adalah kesatria yang gagah berani, tangguh, tidak mudah
terpengaruh, sangat menyayangi saudara-saurdaranya, keluarganya, terutama
ibunya. Duryudana iri melihat kesaktian Arjuna.
Ketika Pandawa dan
Kunti pergi ke negeri Panchala masih dalam penyamaran mereka sebagai brahmana. Arjuna
mengikuti sayembara yang memperebutkan Drupadi, putri dari Raja Drupada. Arjuna
berhasil memenangkan sayembara tersebut. Drupadi dinikahkan oleh kelima Pandawa
karena mereka sudah bersumpah akan membagi apa yang mereka punya.
Arjuna adalah pahlawan
yang selalu menang di medan pertempuran. Dia mempunyai senjata pemberian
langsung dari Batara Indra, ayah dewanya ketika sedang melaksanakan pengasingan
di hutan. Senjata yang sakti itu biasa disebut “Gandiwa Arjuna” atau busur
panah Arjuna. Senjata itulah yang akan digunakannya dalam pertempuran
Baratayuda
Selain Drupadi, Arjuna
mempunyai istri yang bernama Subadra dan Srikandi. Anak Arjuna dari Subadra
adalah Abimanyu. Ketika Pandawa dan Drupadi hidup dalam penyamaran selama 1
tahun, Arjuna menyamar menjadi perempuan pelayan dan guru tari dan mengubah
namanya menjadi Brihannala.
Pada perang Baratayuda,
Arjuna berperang dengan tangkas dan tangguh. Dia berperang dengan sais kereta
kudanya, Kresna. Perang Baratayuda Arjuna berhasil membunuh Karna yang juga terkenal
handal dalam memanah. Arjuna juga membunuh Bisma dengan panah sakti itu.
Ketika Pandawa dan Drupadi pergi ke gunung Himalaya untuk mencapai kedamaian Batara Indra, Arjuna meninggal dengan urutan keempat. Dosa Arjuna adalah terlalu yakin akan kemampuannya untuk menghancurkan semua musuhnya. Pada akhirnya Arjuna dan para saudaranya tinggal di surga.
0 komentar:
Posting Komentar