Kali ini saya akan
memposting Apresiasi tentang tari tradisional berkelompok khas Makasar Sulawesi
Selatan, Tari Pakarena. Postingan ini adalah tugas seni budaya kelompok 4 kelas
x3 yang anggotanya adalah Naziliati, Rio Julian, Rizqa Nurul, Alfan Yusuf,
Khoirul Bariyah, dan Siti Hanna.
Pengertian tari
berkelompok
Tari Berkelompok adalah Adalah tarian yang disajikan oleh beberapa orang
dari awal sampai akhir secara kompak dan harmonis. Setiap penari harus bisa
menempatkan dirinya di dalam kelompoknya.
Tari Pakarena berasal dari Kabupaten Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam bahasa Gowa ‘pakarena’ berasal dari kata ‘karena’ yang
memiliki arti ‘main’ sedangkan imbuhan ’pa’ berarti ’pelakunya
Tarian yang dimainkan oleh 4-7 orang penari perempuan ini pertama kali
ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja
dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata
Sejarah:
Menurut Munasih Nadjamuddin (seniman
pakarena),tarian Pakarena berawal dari kisah mitos perpisahan penghuni boting
langi (negeri kahyangan) dengan penghuni lino (bumi)
zaman dulu.
Fungsi:
Selain untuk hiburan,tari pakarena Bagi masyarakat Goa dan Makassar,
sudah menjadi bagian dari hidup dan cerminan ideologi. Tarian ini juga
merupakan media penghubung antara mereka dengan Tuhan.
Makna dari gerakan tari
Pakarena:
Tarian pakarena terbagi 12 bagian dan akan
berlangsung satu hingga dua jam. Setiap gerakannya menyiratkan makna tertentu.
Mungkin ketika anda menyaksikannya,setiap
gerakan itu hanyalah gerakan semata sebagai penanda tarian,namun sekarang Anda
patut tahu bahwa di balik setiap gerakan tersirat makna, kisah, dan pesan untuk
disampaikan.
Alat musik yang
mengiringi tari Pakarena:
Dalam pementasannya, tarian ini selalu diiringi empat Gandrang atau
gendang yang ditabuh bertalu-talu ditimpahi tiupan tuip-tuip atau seruling,
para pasrak atau bambu belah dan gong yang dimainkan pemain musik pria yang
biasanya berjumlah tujuh orang. Suara hentakan yang dihasilkan gendang
menyiratkan watak pria Sulawesi Selatan yang keras
Gandrang ^^
Kostum dan perlengkapan
dalam tari pakarena:
Mereka membalut keindahan gerakan tari
Pakarena tersebut dalam kostum cerah berwarna merah, putih, hijau dan kuning.
Kostum lengkapnya tediri dari baju
pahang (tenunan tangan), lipa ’sa’ be (sarung
sutra khas Sulawesi Selatan), dan perhiasan-perhiasan berupa kalung, gelang dan
hiasan sanggul, dan tidak boleh ketinggalan kipas berukuran besar.
Sebagai warga Indonesia yang baik, kita wajib untuk melestarikan budaya tradisonal Indonesia. Tidak cuma melestarikan budaya daerah kita sendiri. Melainkan "Seni Tradisional Indonesia". Mengapa harus? Harus karena seni yang kita miliki ini sangat bermakna dan sangat berharga. Tidak mudah bagi leluhur kita untuk mencipkatan suatu kesenian yang indah itu. Melestarikan =nya juga berguna bagi anak cucu kita nanti. Pastikan keturunan keturunan kita bisa melihat betapa kayanya Indonesia dalam hal budaya. Pastikan juga mereka sanggup untuk melestarikannya. Maka dari itu, agar hal itu dapat terwujud, marilah mengenal lebih dekat lagi budaya kita sendiri, lestarikan budaya kita sendiri, jagalah apa yang kita punya.
-Naziliati-
Sebagai warga Indonesia yang baik, kita wajib untuk melestarikan budaya tradisonal Indonesia. Tidak cuma melestarikan budaya daerah kita sendiri. Melainkan "Seni Tradisional Indonesia". Mengapa harus? Harus karena seni yang kita miliki ini sangat bermakna dan sangat berharga. Tidak mudah bagi leluhur kita untuk mencipkatan suatu kesenian yang indah itu. Melestarikan =nya juga berguna bagi anak cucu kita nanti. Pastikan keturunan keturunan kita bisa melihat betapa kayanya Indonesia dalam hal budaya. Pastikan juga mereka sanggup untuk melestarikannya. Maka dari itu, agar hal itu dapat terwujud, marilah mengenal lebih dekat lagi budaya kita sendiri, lestarikan budaya kita sendiri, jagalah apa yang kita punya.
-Naziliati-
0 komentar:
Posting Komentar