Penjelasan Tokoh Duryudhana
Duryudana adalah putra sulung dari keseratus anak Dristrasta
dan Dewi Ghandari. Sejak kecil dia sangat sombong dan menganggap dirinya yang
paling kuat dari siapapun. Dia sangat ingin menjadi raja menggantikan ayahnya.
Duryudana sangat khawatir dia tidak bisa menjadi raja karena
putra-putra pandu juga berhak atas kerajaan Hastinapura. Dia iri melihat
keperkasaan Bima dan kesaktian Arjuna. Berkali-kali dia, Sangkuni, dan
adik-adiknya mencelakai Pandawa. Misalnya, ketika para pangeran kerajaan itu
masih muda, Duryudana yang jahat meracuni Bima, tapi Bima selamat. Rencana jahat
Duryudana yang lainnya adalah mengirimkan Pandawa dan Kunti ke istana kayu dan
berniat membakar mereka, tetapi rencana itu gagal lagi.
Duryudana dan adik-adiknya memang serakah dan haus akan
kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan. Mereka sudah terseret ke lembah kehancuran
karena terpengaruh oleh kata-kata Sangkuni, pamannya. Duryudana sangat keras
kepala, dan hatinya sudah membatu. Kebenciannya kepada Pandawa yang sangat
dalam dan tak berujung membawa kehancuran yang akan memakan banyak korban.
Walaupun kerajaan sudah dibagi dua untuk Pandawa dan Kaurawa.
Hati Duryudana yang tidak pernah merasa puas itu tidak terima kemudian dia dan Sangkuni
merencanakan sebuah permainan dadu yang licik. Yudistira kalah. Kemudian
Duryudana menyuruh Pandawa dan Drupadi tinggal di hutan selama 12 tahun dan
menyamar selama 1 tahun. Dristarasta sangat sedih melihat anaknya yang
bermusuhan dengan Pandawa.
Para penasehat kerajaan, ayah, dan ibunya telah meminta
Duryudana untuk berdamai dengan Pandawa agar perang tidak terjadi. Usaha mereka
sia-sia, hatinya yang membatu dan kegengsian yang tinggi membuat Duryudana
tidak meghiraukan apa yang akan terjadi jika perang tidak dapat dicegah.
Duryudana menemui ajalnya di perang Baratayuda. Dia mati
ditangan Bima.
0 komentar:
Posting Komentar