Penjelasan Tokoh Yudistira
Yudistira
adalah putra sulung dari Pandu dan Dewi Kunti. Dia adalah titisan Batara Darma
atau Dewa Keadilan dan Kematian. Arti dari namanya adalah yang teguh hati dan
teguh iman di medan perang. Sama seperti ayahnya, Yudistira juga sangat
bijaksana, sangat mementingkan keadilan, dan tidak mudah marah. Dia
menyelesaikan masalahnya dengan cara musyawarah dan tidak mau ada pertikaian.
Yudistira sangat sayang kepada saudara-saudaranya, dia selalu membimbing
adik-adiknya dengan sabar, dan melindungi mereka.
Ketika para sepupunya menjahili dia dan
adik-adiknya, Yudstira tidak mau membalasnya dan mencegah terjadinya perkelahian.
Setelah dewasa, Yudistira menjadi raja negeri Amarta. Dia memimpin kerajaan itu
dengan sangat baik sehingga rakyatnya hidup sejahtera dan makmur. Kekayaan
kerajaannya juga berlimpah, rakyat sangat senang dipimpin oleh Raja Yudistira. Prawiwindhya
adalah putranya dari Drupadi. Nama lain Yudistira adalah Dharmaputra, lalu
diberi gelar sebagai Maharajadiraja. Kemakmuran yang diperoleh Pandawa membuat
Duryudana iri dan ingin merebut segala sesuatu yang dimilikinya.
Yudistira terjebak oleh Duryudana pada permainan
dadu, raja yang bijak itu telah mempertaruhkan kerajaannya juga
saudara-saudaranya dan istrinya. Yudistira terpaksa tinggal dihutan bersama
saudara dan istrinya. Dia menjalani cobaan itu dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan. Di hutan, Yudistira bertemu Batara Yama atau Dewa Kematian, menyakinkannya
bahwa Pandawa akan menang melawan Kaurawa. Setelah hidup di hutan, Yudistira
menyamar sebagai pelayan Raja Wirata dan mengubah namanya menjadi Sanyasin.
Yudistira menawarkan jalan damai dan
sangat meninginkan penyelesaian tanpa perang kepada Duryudana, asalkan kerajaan
Yudistira dikembalikan. Duryudana menolak untuk berdamai dengan Pandawa, perang tetap harus terjadi. Pada perang
Baratayuda, Yudistira berperang dengan tangguh layaknya kesatria sejati. Yudistira,
kesatria yang dilahirkan dengan budi pekerti lembut ternyata bisa bertempur
dengan garang.
Kemenangan telah diraih Pandawa,
Yudistira akhirnya menjadi raja Hatinapura. Setelah bertahun-tahun menjadi
raja, Yudistira memberikan tahtanya kepada Parikesit. Lalu dia bersama saudara
dan Drupadi pergi ke gunung Himalaya untuk mencapai kedamaian Batara Indra, dia
“dipanggil” paling akhir kerena dia memilikul tanggup jawab atas raga yang
terakhir. Yudistira dan saudaranya akhirnya tinggal di surga dengan bahagia
walaupun sebelumnya dia harus di uji keteguhan hatinya oleh Batara Indra.
0 komentar:
Posting Komentar